Selasa, 28 April 2015

Gurihnya Bisnis Budidaya Kalkun

Jika Anda hobi memelihara binatang ternak, maka memelihara kalkun bisa menjadi sebuah alternatif yang brilian. Selain menekuni hobi Anda, ternyata hewan ini juga memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan dengan omzet yang luar biasa. Daging hewan berkaki dua ini sangat diminati masyarakat karena rasanya yang gurih dan tidak amis. Selain itu, daging kalkun lebih rendah kolesterol dan bisa dikonsumsi oleh semua usia.
Bisnis ini sangat diminati karena budidayanya yang mudah dan tidak memerlukan modal yang besar. Menariknya, tidak hanya indukan kalkun saja yang laris manis tapi juga anakan kalkun. Menurut salah seorang yang menekuni budidaya kalkun, Indarto asal Yogyakarta mengatakan bahwa kalkun sangat diminati khususnya di daerah Sumatra dan Kalimantan. Kerugian juga bisa diminimalisir karena kalkun memiliki daya tahan yang luar biasa sehingga tidak gampang sakit.
Walaupun modal Anda minim, nantinya Anda tetap memilki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari usaha budidaya kalkun ini. Dipasaran, harga daging kalkun juga lebih mahal jika dibandingkan dengan danging unggas lain. Bayangkan saja! Harga daging kalkun saat ini dibandrol dengan Rp. 60.000 per kilo. Salah satu tips agar kalkun tetap rendah kolesterol adalah menghindarkan unggas ini dari bahan kimia seperti suntik hormon dan vaksin.
Makanan yang aman untuk kalkun adalah tanaman enceng gondok yang dirajam semudian dicampur dengan buah pepaya. Untukmemaksimalkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh kalkun, Anda juga harus memberikan makanan tambahan. Bekatul sangat cocok digunakan untuk menu tambahan bagi kalkun.
Dengan menggunakan tips di atas, Anda dapat memenuhi nutrisi kalkun sehingga memiliki daging yang sehat dan berkualitas. Kalkun Anda juga bisa dikategorikan sebagai kalkun organik karena tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Daging kalkun yang berkualitas adalahdaging kalkun yang sudah berusia 3 bulan ke atas. Untuk mempercepat penjualan maka gunakan indukan yang sudah berumur 1 tahun.
Lalu berapa omzet yang dihasilkan dari budidaya kalkun ini? Indarto mengaku bahwa ia mampu memperoleh omzet bersih sekitar Rp. 7.000.000 hingga Rp. 10.000.000 per bulan hanya dari indukan dan anakan yang ia budidayakan. Omzet ini diperkirakan akan semakin melambung seiring dengan permintaan daging kalkun yang semakin meningkat khususnya untuk hotel dan resto.
Jika Anda ingin memulai budidaya kalkun maka ada beberap hal yang harus dilakukan. Pertama, perhatikan pemilihan bibit ayam kalkun. bibit kalkun yang berkualitas memiliki nafsu makan tinggi, pertumbuhan yang cepat dan terlihat sehat. Ada baiknya membeli dari penyediabibit yang sudah dikenal reputasinya.
Kedua, perhatikan pula kondisi dan lokasi kandang kalkun. Usahakan membuat kandang yang tidak terlalu lembab dan arahkan ke timur. Dengan begitu, kalkun akan terkena sinar matahari pagi. Sinar matahari akan membuat kalkun semakin sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar